Selasa, 19 Februari 2013

Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jailani tentang Tawadhu

Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jailani tentang Tawadhu

Syeikh Abdul Qodir Jailani berkata : Gambaran tawadhu adalah seorang tidak berjumpa dengan yang lain kecuali ia berpandangan bahwa orang itu memiliki kebaikan atas dirinya, dan ia berkata “Semoga ia lebih baik di sisi Allah dariku dan dianugerahkan kepadanya derajat yang lebih tinggi.”
Jika ia lebih muda darinya, ia berkata,
“Ia belum bermaksiat kepada Allah, sementara aku sudah banyak bermaksiat, tidak diragukan lagi ia lebih baik dariku.”
Jika ia lebih tua darinya, ia berkata,
“Ia telah lebih dulu beribadah kepada Allah dariku”

Jika lebih berilmu darinya, ia berkata,
“Ia telah diberikan apa yang aku belum sampai kepadanya, ia telah memperoleh apa yang belum aku peroleh, ia seorang alim tapi aku seorang yang jahil, ia beramal dengan ilmunya.”
Jika ia lebih jahil darinya, ia berkata,
“Ia bermaksiat kepada Allah karena kejahilannya, sementara aku bermaksiat kepada Allah padahal aku berilmu, aku tidak tahu pasti dengan cara bagaimana Allah menutup hidupku. Serta dengan cara bagaimana Allah menutup hidupnya.”
Bila ia seorang hamba, ia berdo’a, “Semoga Allah menghindari dirinya dari kesesatan”
dikutip dari buku “Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jailani” penerbit Pustaka Imam Ahmad dengan judul Asli Mawaizh asy Syeikh Abdul Qodir al Jailani karya Syeikh Shalih Ahmad asy Syami.

Nasihat dari Sunan Kalijogo


Dengan Nama Allah SWT...



Saudara2ku yang dihormati,

dibawah ni adalah sebuah kata2 nasihat dari salah seorang dari sembilan Wali yang terkenal di Indonesia suatu masa dahulu. Wali Songo yang dimaksudkan ini adalah Sunan Kalijogo, dan beliau merupakan satu2nya Wali yang berdarah Jawa asli, dek kerana itulah ianya amat dibangga-banggakan oleh orang Jawa hingga kini..


"Yen pasar ilang kumandange...

Yen kali wis ilang kedunge...

Yen wong wadon wis ilang wirange...

mlakuho topo lelono..njajah deso milang kori

ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi

golek wisik songko sang Hyang Widhi..."


Oh! Kata2 kat atas tu dalam bahasa Jawa la pulak, ada sape2 yang faham ke? Mungkin ada pengunjung yang meredah sesawang ni faham terutama mereka yang asal Jawa seperti al banjari kut...  Namun bagi kita yang tak dapat memahaminya, termasuk saya ni, tak perlulah bimbang sesangat, saya dah pun sediakan seorang penterjamah, beliau ni memang asal Jawa, rakan seusaha atau rakan sekerja, yakni kerja para Nabi.. Tapi diharapkan dia tak jadi sebagaimana penterjemah bayan asar, magrib dan subuh yang sesetengahnya taklah begitu fasih sangat, main 'tibai' jer dengan alasan, 'semua percakapan dalam bayan tu sama jer, takder lain melainkan cakap fasal Iman dan Amal jer.. Hehehee..

Okeylah, sebelum saya termelalut lebih berjela-jela lagi, elok sangatlah saya mulakan penterjemahan kata2 hikmah yang telah dipaparkan di atas;



***
saya artikan biar kagak bingung... ( katanya tanda memulakan penterjemahan... )



> Yen pasar ilang kumandange,....



Jika pasar sudah mulai diam..



maksudnya jika perdagangan sudah tidak dengan tawar-menawar karena banyaknya mall dan pasar swalayan yang berdiri. kata orang2 tua di tanah jawa ini dahulunya semua pasar memakai sistem tawar menawar sehingga suaranya begitu keras terdengar dari kejauhan seperti suara lebah yang mendengung..



ini kalo aku boleh beri istilah adalah adanya kehangatan dalam social relationship dalam masyarakat.. tapi sekarang sudah hilang... biarpun kita sering ke plasa atau ke supermarket ratusan kali kita tidak kenal para pelayan dan cashier di tempat itu.. kecuali kita adalah orang yang karkun aktif, josh yang tidak terkesan dengan suasana dan keadaan..



> Yen kali wis ilang kedunge...



jika sungai sudah mulai kering...

jika sumber air sudah mulai kering..



maksudnya jika para alim ulama sumber ilmu sudah mulai wafat satu persatu... maka ini alamat bahwa dunia mau diQiamatkan Allah SWT. Ulama ditamsilkan seperti air yang menghidupkan hati2 manusia yang gelap tanpa cahaya hidayah..



> Yen wong wadon wis ilang wirange...



Jika wanita sudah tidak punya rasa malu...



wah kalo yang gini sudah mulai terasa terutama di Indonesia.... liat neh satu contoh dari ribuan contoh jelek yang bikin kita risau dan ada artis lepas jilbab dan diliput media massa.. lihat gambar.. ( tak perlulah disiarkan kerana kita semua pun sudah sedia maklum keadaannya.. )



> Mlakuho topo lelono..njajah deso milang kori



berjalanlah topo lelono



artinya bermujahadah susah payah dalam perjalanan ruhani atau perjalanan fi sabilillah...



> ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi



jangan pulang2 sebelum kamu selesai program 4 bulan (bahasa urdu: char maina.. )



> golek wisik songko sang Hyang Widhi..."



cari ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang maha Kuasa..



nasehat kayak gini bagus disampaikan di desa2 di jawa karena ini adalah bilisani Qoumihi.. sangat cepat Nyambung buat orang jawa. orang jawa tidak hanya di Indonesia, tapi ada juga di Belanda , Pulau New caledonia di pasifik dan di Amerika Latin yaitu di Suriname..



pernah ada jamaah 40 hari dari Jawa tengah di pimpin oleh Kyai Muhklisun dari Magelang.. keluar di suriname.. alhamdulillah tasykilan banyak dan bisa merubah kesalahpahaman masyarakat Suriname tentang arah solat..



kenapa begitu? karena mereka itu masjid2nya menghadap ke arah barat semua seperti mbah2/kakek2 mereka di jawa.. padahal Qiblat sholat di suriname menghadapnya harusnya ke arah timur.. alhamdulillah karena asbab kiai yang pernah keluar 1 tahun di IPB ini mengatakan kami adalah pelanjut kerja wali 9, maka arah sholat yang salah itu bisa dirubah....





gitu aja...


***



Emm.. Itu aje ke? Alhamdulillah.. Jazakallah.. Trimas saudaraku Fay, Wong Solo di atas sumbanganmu yang sangat berharga ni, semoga Allah SWT meredhoi usahamu ini...



Maha Suci Allah SWT...